Pihak yang mengundang
merasa senang jika yang diundang dapat mengabulkan undangannya. Sebaliknya merasa
kecewa jika tidak hadir.
Demikian pula Alloh Swt menyeru kepada semua
manusia ciptaannya untuk beribadah dengan mengikuti tuntuntan utusannya. Hal
demikian hakikatnya adalah seruan/undangan dari Alloh Swt.
Jika manusia mengabulkan tentu Alloh Swt dengan
sifat As-Syakur mensyukuri dan memberikan banyak kebaikan di dunia hingga di
akhirat.
QS.Ro’du (13):18. Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan)
pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan,
sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah)
sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya
dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan
tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
Manusia yang tidak mentaatinya kelak di
akhirat tidak dapat menebus kemarahan Alloh Swt meski bersedia menebus
dengan harta senilai isi dunia bahkan dua lipatnya.
Ditegaskan Alloh Swt dalam Surah Al-Maidah (5):36.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang
dibumi ini seluruhnya dan mempunyai sebanyak itu (pula) untuk menebusi
diri mereka dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan
diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.
Tentunya kita berharap belas kasihNya agar
kita diberi kesempatan untuk memahami surat undangan melalui perantara
rosulullohi Muhammad Saw.
Al-Qura’an yang merupakan bendelan 141 surat
yang sekarang berada di rumah-rumah muslim dan di banyak tempat, surau, masjid,
pondok. Itulah undangan Alloh Swt.
Hanya atas rohmat dan hidayahNya kita
mampu memahami sekian ribu ayat dengan dukungan hadits sokhih sehingga kita
bersedia mengimani semua ayat yang ada di dalamnya.
Idealnya seorang muslim yang taat dapat
memahami ayat demi ayat hingga khatam 30 juz. Semua wajib diketahui maknanya
dan diimani.
Surah Nisa (4):150. Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud
memecahbelah antara (keimanan kepada)
Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang
sebagian dan kami kufur (ingkar) terhadap sebagian", serta menghendaki
mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (membuat keyakinan sendiri)
151. merekalah orang-orang yang kafir
haq (sebenar-benarnya). Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu
siksaan yang menghinakan.
Tentunya kita tidak rela digolongkan orang
kufur/kafir gara-gara ada sebagian ayat/hukum yang tidak diimani.
Dengan usaha belajar memahami ayat Quran dan
hadits Rosulullohi Saw serta mengamalkannya sepol kemampuan. Semoga kita
digolongan orang yang mengabulkan undangan Alloh Swt, sehingga layak diberikan kebaikan di
dunia hingga akhirat. allohumma aamin.
Baca juga yang relevan :
Baca juga yang relevan :