Saudara-saudaraku, Islam yang masih murni sangat sulit ditemukan, itulah alasan ke-2 mengapa mengkaji Islam menjadi sangat penting dan mendesak.
Terkait dengan posting yang lalu bahwa umur manusia sangat rahasia, artinya dalam waktu yang sangat terbatas ini bagaimana upaya kita menemukan ajaran Islam yang ikhlas(murni) sebagai persembahan kepada Alloh SWT.
Mengapa Islam yang murni kini menjadi sulit ditemukan ?
Salah satu faktor adalah jarak waktu kita hidup berada 1400 tahun lebih dari masa hidup Rosulullohi SAW.
Tentu apa yang kita tangkap melalui panca indera tentang Islam sudah mengalami banyak perubahan.
Kemudian faktor jarak tempat. Posisi geografis kita di Indonesia berjarak 8.388 kilometer menjadi kesulitan tersendiri. Meski demikian saudara-saudara kita yang berangkat ibadah haji sampai titik nol kilometer dengan Ka'bah di Makah dijamin dapat informasi Islam yang murni, tentulaha karena banyak hal.
Untuk mencari informasi tentang ajaran Islam salah satu solusi adalah mencari sumber yang dapat dipercaya. Dalam istilah ilmu hadits dikenal dengan shokhih. Valid adalah padanan kata.
Tidak dipungkiri bahwa pada jaman Rosulullohi Saw,Islam masih satu , masih utuh , ummatan wakhidah.
Ajaran Islam telah selesai dibentuk oleh Alloh Swt selama kurun waktu lk 23 tahun sejak Nabi Muhammad Saw diangkat menjadi rosul hingga sebelum wafatnya.
Para sohabat, merekalah paling beruntung karena langsung menerima ajaran dan contoh peribadatan dari Rosulullohi Saw. Orang yang beragama Islam waktu itu otomatis syariat dan manhaj-nya masih asli, satu golongan orang beriman yang keislamannya diterima Alloh Swt.
Lalu bagaimana ?
Nah salah satu hadits ini dapat sebagai cara menelusuri Islam dari Rosulullohi Saw
Hadits di atas didengar dari Ibnu Abas dan dihimpun oleh Abu Dawud.
Engkau mendengar, dan engkau didengarkan, dan didengar dari orang yang mendengarmu
Pesan Rosululloh Saw ini salah satu kunci penelusuran nilai-nilai Islam agar tetap murni dari sumber aslinya agama Islam, utusan Alloh akhir jaman.
Dari hadits di atas secara syariat (aturan agama) mengkaji untuk mendapatkan informasi nilai-nilai agama adalah dengan pendengaran. Pendengaran yang saling bersambung.
Imam Abu Dawud yang mendengar dari gurunya yang juga mendengar dari gurunya dan memiliki sanad, telah wafat tahun 275 Hijriyah.
Sekarang ini tahun 1438 Hijriyah = 2017 Masehi kitab Abu Dawud mudah didapatkan di toko kitab.
Namun siapakah yang menjadi sanad (urutan guru-berguru) dari Abu Dawud sampai kepada diri kita sekarang ini.
Nilai ajaran Islam selain tertera dalam Kitabillah Alquran juga termuat dalam bebarapa hadits yang dikenal dengan Kutubusitah. Kitab yang enam disingkat BMI TNA ( Bukhori Muslim Ibnu majah Tirmidzi Nasai Aabu Dawud).
Buku atau kitab bukanlah guru, tetapi sebatas alat bantu tempat tulisan arab dari Quran atau Hadits.
Lalu siapakah guru-guru yang mnjadi penyampai ilmu agama dari Abu Dawud yang punya bukti urutan guru berguru sampai ke telinga kita.
Inilah faktor kesulitan menemukan jejak informasi yang valid sebagai syarat mendapatkan Islam yang murni.
Saudaraku, teruslah mohon kepadaNya, hanya Alloh lah yang Maha Menunjukkan.
Berpacu dengan waktu umur kita yang makin menipis, Urgent.
Itulah sulitnya mencari Islam yang murni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar